Kulihat semburat wajah dusta dihadapanku
Bukan cuma itu
Akupun melihat kepedihan yang sangat
Saat ku tahu, ia menyampaikan semua
kemunafikan telah membunuhku
mematikan harapan ini
aku menyendiri dibawah rembulan yang menatapku dengan penuh cemooh
menertawan sikapkku yang bodoh
bintang-bintang itu seraya memincingkan cahayanya dengan penuh kebencian
seolah berteriak kepadakku "HEY, PENGECUT"
tak sadar mataku meneteskan air yang selama ini tersimpan
aku hanya bisa memandangi wajah masam penuh penyesalan
cermin pun berkata "TERIMALAH RESIKOMU"
aku sadar itu, aku paham bahwa aku tidak akan pernah membelai lembut wajahnya lagi.
curahan hati seorang yang tengah gundah...
BalasHapus