Senin, 05 Juli 2010

AKU BAHAGIA BILA KAU BAHAGIA

burung yang tengah beradu pandang
seperti aku yang bisa melihat dari kejauhan
menyimpulkan senyuman untuknya
seraya berucap "AKU BAHAGIA BILA KAU BAHAGIA"


jiwakku terus bergeming
dinding-dinding hatiku pun haru
melihat ragaku yang tak berkutik
diam seribu bahasa


ketika aku sadari
bukan hanya aku yang mendambanya
sekali lagi aku hanya dapat berucap "AKU BAHAGIA BILA KAU BAHAGIA"


dunia ini lucu
dunia ini kejam
dunia ini menyenangkan
dunia ini menyedihkan


cinta itu sumber kebahagiaan, tapi tak semua kebahagiaan mengandung cinta

CERMIIN.

Kulihat semburat wajah dusta dihadapanku
Bukan cuma itu
Akupun melihat kepedihan yang sangat
Saat ku tahu, ia menyampaikan semua

kemunafikan telah membunuhku
mematikan harapan ini
aku menyendiri dibawah rembulan yang menatapku dengan penuh cemooh
menertawan sikapkku yang bodoh

bintang-bintang itu seraya memincingkan cahayanya dengan penuh kebencian
seolah berteriak kepadakku "HEY, PENGECUT"
tak sadar mataku meneteskan air yang selama ini tersimpan

aku hanya bisa memandangi wajah masam penuh penyesalan
cermin pun berkata "TERIMALAH RESIKOMU"
aku sadar itu, aku paham bahwa aku tidak akan pernah membelai lembut wajahnya lagi.